Minggu, 31 Agustus 2014

MACAM-MACAM PENYAKIT TELINGA




MACAM-MACAM PENYAKIT TELINGA

Telinga tidak hanya menyediakan kemampuan untuk mendengar, tetapi membantu keseimbangan tubuh ketika bergerak. Makanya, penyakit pada telinga akan memberi kita kesulitan dalam pendengaran, memberi rasa sakit bersama dengan rasa pusing yang memicu sakit kepala. Telinga memiliki banyak bagian berbeda termasuk Canal Telinga, Telinga Tengah dan Telinga Dalam, dimana syaraf mengirimkan sinyal suara dan perasaan yang berkaitan dengan keseimbangan ke otak.
Semua bagian telinga berisiko pada trauma dan infeksi yang bisa menimbulkan kerusakan kecil atau besar pada telinga. Macam-macam penyakit telinga seperti apa saja yang harus kita diwaspadai?

Berikut Beberapa Penyakit Telinga Yang Harus Diperhatikan:
1.  Swimmer’s Ear
Penyakit ini adalah infeksi pada Canal Telinga, tabung yang menghubungkan Telinga Dalam dengan Pinna, bagian luar telinga yang berada di damping kepala. Infeksi bakteri pada Canal Telinga biasanya membuktikan bahwa itulah penyebab penyakit Swimmer’s Ear. Meskipun berenang tidak menyebabkan infeksi namun air yang masuk dalam telinga bisa membuat Canal Telinga berisiko pada infeksi.
2. Penyakit Meniere
Ini adalah gangguan pada telinga yang berefek pada telinga bagian dalam. Menurut ahli, penyakit ini akibat cacatnya fungsi Telinga Dalam karena cairan yang berlebihan sehingga menyebabkan tekanan dalam Telinga Dalam naik dan mempengaruhi pendengaran.
3. Vestibular Neuritis
Ketika syaraf Vestibular yang terletak di telinga dalam membengkak dan teriritasi maka akan menimbulkan Vestibular Neuritis. Penyebabnya sangat kontroversial. Beberapa ahli percaya penyebabnya adalah karena Infeksi Viral.  Namun, yang lain mengatakan orang yang memiliki kondisi Vestibular Neuritis tidak memiliki gejala flu atau pilek.
4. Herpes Zoster Otitis
Penyakit ini disebabkan oleh Virus Vericella-Zoster, yang terbukti menjadi penyebab cacar air, juga menyebabkan penyakit telinga. Penyakit ini terjadi ketika Infeksi Viral menyebar ke syaraf wajah dan telinga bagian dalam. Gejalanya adalah rasa sakit di telinga, kemerahan di daerah telinga dan wajah bahkan terkadang mengalami mati rasa di bagian wajah.
Orang yang terinfeksi mungkin akan mendengar suara yang abnormal atau mengalami kesulitan Pendengaran, Vertigo dan Sakit Kepala. Itulah macam-macam Penyakit Telinga yang umum dialami oleh orang.

JENIS-JENIS PENYAKIT PADA TELINGA
Indra pendengaran (telinga) dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan tersebut dapat berupa tersumbatnya telingan oleh kotoran dan hilangnya pendengaran akibat pencemaran suara.
Jenis-Jenis penyakit pada telinga

1) Jenis-Jenis penyakit pada telinga; Tersumbatnya telinga oleh kotoran

penyakit pada Telinga bagian luar memiliki kelenjar yang menghasilkan minyak. Minyak ini berguna untuk mencegah air dan kotoran masuk ke dalam telinga. Biasanya, minyak bersama kotoran mengggumpal dan akan mengering. Selanjutnya, kotoran telinga ini akan keluar dengan sendirinya. Namun, kadangkala kotoran telinga mengumpul terlalu banyak dan menyumbat telinga. Jika keadaan demikian, harus konsultasi dengan dokter.

2) Jenis-Jenis penyakit pada telinga; Hilangnya pendengaran akibat pencemaran suara

Suara yang terlalu keras dapat menyebabkan kerusakan telinga bagian dalam. Akibatnya, pendengaran dapat terganggu dan bahkan pendengaran hilang. Rusaknya telinga akibat suara yang terlalu keras dapat dicegah dengan tidak mendengarkan dan menghindari sumber pencemaran suara atau menggunakan alat penutup telinga yang dapat mengurangi intensitas suara.

3) Jenis-Jenis penyakit pada telinga; Tuli konduksi

Pada Tuli konduksi, telinga tidak dapat mendengar karena gangguan pada penghantaran getaran suara. Sebab-sebab gangguan ini antara lain:
a) penyumbatan saluran telinga oleh minyak serumen,
b) penebalan atau pecahnya membran timpani,
c) pengapuran pada tulang pendengaran,
d) kekakuan hubungan stapes pada tingkap oval.
4) Tuli saraf yaitu tuli yang disebabkan adanya kerusakan saraf auditori (saraf pendengaran).

4) Vertigo

Vertigo adalah penyakit atau kondisi dimana telinga bagian dalam mengalami gangguan sehingga terasa pusing dan ruang di sekeliling penderita terasa berputar sehingga pada kondisi seperti ini penderta merasa berputar atau melayang. Penyakit ini sangat berbahaya jika menyerang secara tiba-tiba. Kebanyakan para penderita vertigo terserang kondisi ini saat sedang stress dan kecapean. jadi penderita vertigo sensitif dengan yang namnay stress dan cape, karena pada kondisi stress jaringan saraf di otak mengalami overecting karena menerima pasokan darah dari jantung terlalu mendadak. Jika keseimbangan saraf ini terganggu maka akana menyebabkan beberapa komplikasi tidak hanya vertigo namun bisa juga hipertensi, jantyung koroner bahkan stroke. Penyebab penyakit vertigo adalah terganggunya saraf yang menghubungkan antara mata dengan otak, dan pergerakan mata secara abnormal (sering menggerakan mata dengan berlebihan). Gejala yang dirasakan sering merasa pusing, sering terserang pusing disertai perasaan melayang walau dalam keadaan mata tertutup sekalipun.
Pilihan lain untuk memperbaiki gejala vertigo adalah dengan mendapatkan suntikkan obat di telinga bagian tengah. Jenis obat yang digunakan antara lain:
1. Gentamisin
Dokter akan menyuntikkan antibiotik beracun ke telinga bagian dalam dan selama prosedur ini Anda akan diberi anestesi lokal. Jenis obat ini dipercaya dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan dari serangan vertigo. Namun, setelah melakukan hal ini, kemampuan pendengaran Anda akan terganggu.

2. Steroid, seperti deksametason
Dokter juga akan memberikan anestesi lokal kepada Anda sebelum menyuntikkan jenis obat ini. Bila dibandingkan dengan gentamisin, jenis obat ini kurang efektif. Namun, risiko efek samping dari obat ini lebih rendah dibandingkan dengan gentamisin.
Namun, bila vertigo tidak kunjung membaik dan semakin parah, operasi mungkin menjadi satu-satunya pilihan untuk mengobatinya. Jenis pembedahan dibagi menjadi beberapa macam, antara lain:
3. Prosedur kantung endolymphatic
Jenis pembedahan ini dapat mengatur kadar cairan telinga bagian dalam. Selain itu, produksi cairan dapat berkurang, penyepan cairan lebih meningkat, dan vertigo pun daoat diatasi. Namun, ketika Anda melakukan hal ini, dokter akan menghilangkan sebagian kecil tulang yang berada di atas kantung endolymphatic.

 

5) Terasa ada tekanan dalam telinga

Orang yang mengidap penyakit meniere akan merasa ada tekanan pada telinga bagian dalam.
Gejala-gejala tersebut dapat timbul dengan tingkat keparahan, frekuensi, dan durasi yang berbeda-beda, terutama pada awal penyakit. Misalnya, Anda mungkin akan mengalami vertigo yang lebih parah daripada gejala lain atau Anda lebih sering mengalami tinnitus daripada gejala lainnya. Namun, bisa juga gejala-gejala tersebut terjadi dalam waktu yang bersamaan. Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, lebih baik Anda langsung berkonsultasi ke dokter. Sebab, gejala-gejala tersebut mungkin dapat menimbulkan komplikasi, seperti gangguan berbicara, hilangnya kesadaran, kehilangan penglihatan, dan lain sebagainya atau bahkan menimbulkan penyakit lain yang lebih serius, seperti stroke, tumor otak, penyakit jantung, penyakit kardiovaskular, dan menyebabkan hilangnya kemampuan mendengar.


MASTOIDITIS

Definisi
Mastoiditis adalah segala proses peradangan pada  sel- sel mastoid yang terletak pada tulang temporal. Biasanya timbul pada anak-anak atau orang dewasa yang sebelumnya telah menderita infeksi akut pada telinga tengah. Gejala-gejala awal yang timbul adalah gejala-gejala peradangan pada telinga tengah, seperti demam, nyeri pada telinga, hilangnya sensasi pendengaran, bahkan kadang timbul suara berdenging pada satu sisi telinga (dapat juga pada sisi telinga yang lainnya)
Epidemiologi
Masih belum diketahui secara pasti , tetapi biasanya terjadi pada pasien-pasien muda dan pasien dengan gangguan system imu.
Patofisiologi / Etiologi
Mastoiditis adalah hasil dari infeksi yang lama pada telinga tengah, bakteri yang didapat pada mastoiditis biasanya sama dengan bakteri yang didapat pada infeksi telinga tengah. Bakteri gram negative dan streptococcus aureus adalah beberapa bakteri yang paling sering didapatkan pada infeksi ini. Seperti telah disebutkan diatas, bahwa keadaan-keadaan yang menyebabkan penurunan dari system imunologi dari seseorang juga dapat menjadi faktor predisposisi mastoiditis. Pada beberapa penelitian terakhir, hampir sebagian dari anak-anak yang menderita mastoiditis, tidak memiliki penyakit infeksi telinga tengah sebelumnya. Bakteri yang berperan pada penderita anak-anak ini adalah S. Pnemonieae.
            Seperti semua penyakit infeksi, beberapa hal yang mempengaruhi berat dan ringannya penyakit adalah faktor tubuh penderita dan faktor dari bakteri itu sendiri. Dapat dilihat dari angka kejadian anak-anak yang biasanya berumur di bawah dua tahun, pada usia inilah imunitas belum baik. Beberapa faktor lainnya seperti bentuk tulang, dan jarak antar organ juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit.  Faktor-faktor dari bakteri sendiri adalah, lapisan pelindung pada dinding bakteri,  pertahanan terhadap antibiotic dan kekuatan penetrasi bakteri terhadap jaringan keras dan lunak dapat berperan pada berat dan ringannya penyakit.
Gejala
Dari keluhan penyakit didapatkan keluarnya cairan dari dalam telinga yang selama lebih dari tiga minggu, hal ini menandakan bahwa pada infeksi telinga tengah sudah melibatkan organ mastoid. Gejala demam biasanya hilang dan timbul, hal ini disebabkan infeksi telinga tengah sebelumnya dan pemberian antibiotik pada awal-awal perjalanan penyakit. Jika demam tetap dirasakan setelah pemberian antibiotik  maka kecurigaan pada infeksi mastoid lebih besar. Rasa nyeri biasanya dirasakan dibagian belakang telinga dan dirasakan lebih parah pada malam hari, tetapi hal ini sulit didapatkan pada pasien-pasien yang masih bayi dan belum dapat berkomunikasi. Hilangnya pendengaran dapat timbul atau tidak bergantung pada besarnya kompleks mastoid akibat infeksi.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan
  • Kemerahan pada kompleks mastoid
  • Keluarnya cairan baik bening maupun berupa lendir (warna bergantung dari bakteri)
  • Matinya jaringan keras (tulang, tulang rawan)
  • Adanya abses (kumpulan jaringan mati dan nanah)
  • Proses peradangan yang tetap melebar ke bagian dan organ lainnya.
  • Riwayat infeksi pada telinga tengah sebelumnnya.
Pemeriksaan penunjang yang dapat diminta adalah, pemeriksaan kultur mikrobiologi, pengukuran sel darah merah dan sel darah putih yang menandakan adanya infeksi, pemeriksaan cairan sumsum untuk menyingkirkan adanya penyebaran ke dalam ruangan di dalam kepala. Pemeriksaan lainnnya adalah CT-scan kepala, MRI-kepala dan foto polos kepala.
Tatalaksana
Pengobatan dengan obat-obatan seperti antibiotik, anti nyeri, anti peradangan dan lain-lainnya adalah lini pertama dalam pengobatan mastoiditis.  Tetapi pemilihan anti bakteri harus tepat sesuai dengan hasil test kultur dan hasil resistensi. Pengobatan yang lebih invasif adalah pembedahan pada mastoid. Bedah yang dilakukan berupa bedah terbuka, hal ini dilakukan jika dengan pengobatan tidak dapat membantu mengembalikan ke fungsi yang normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wavy Tail
divine-music.info
divine-music.info

divine-music.info