Minggu, 31 Agustus 2014

KELANGKAAN DAN CONTOH



KELANGKAAN
Kelangkaan adalah kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi karena jumlah kebutuhan lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia.  Kelangkaan bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus dipenuhi. Dan pada saat ini, kelangkaan pun masih sering terjadi di negara Indonesia ini, entah itu kelangkaan bahan makanan, barang, ataupun bahan bakar. dan tentunya kelangkaan-kelangkaan yang terjadi sangatlah mengganggu kesejahteraan masyarakat.

Cara mengatasi kelangkaan:
1.      Menghemat penggunaan sumber daya alam
2.      Memelihara dan melestarikan sumber daya alam dengan baik 
3.      Menciptakan alat pemuas/barang pengganti (barang substitusi)
4.      Meningkatkan pengelolaan berbagai macam sumber daya alam, sehingga lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia

Mengemudikan kendaraan yang seluruh instrument-nya bekerja secara normal adalah hal yang wajar, kita bisa bermanuver ke kanan ke kiri, tancap gas dan kurangi kecepatan lagi, begitu dinamisnya. Namun lain halnya dengan mengemudikan kendaraan yang tidak sepenuhnya bisa dikendalikan, misal rem blong, atau terjebak lumpur licin, mungkin kita coba cara-cara yang dalam keadaan normal bisa segera dikendalikan tetapi dalam keadaan yang tidak normal ada saja yang tidak bisa bekerja seperti yang kita harapkan sehingga harus ada akal untuk meminimalkan resiko atas tidak terkendalinya kendaraan ini.
Keadaan ekonomi global sekarang ini bisa digambarkan seperti kendaraan yang sudah tidak bisa dikendalikan sepenuhnya oleh pengemudinya. Kondisi ekonomi beberapa negara maju yang kita bisa jadikan sebagai acuan pergerakan ekonomi global menunjukan indikasi ini secara jelas.



Amerika Serikat
Amerika Serikat sebagai negara dengan GDP USD 15.094 milyar, terbesar di dunia, menyadari bahwa mesinnya batuk-batuk dan cenderung akan mogok, maka berbagai upaya bongkar pasang instrumen dilakukan agar bisa kembali tancap gas. Debt to GDP ratio negara raksasa ini juga sudah mencapai 101.6%, bila diilustrasikan sebuah pabrik, maka hutangnya sebesar hasil produksi pabrik tersebut selama setahun.
Instrumen moneter dikutak-katik untuk menambah oktan bahan bakar, dengan beberapa kali menurunkan suku bunga supaya agar iklim investasi terdorong, dimana pemotongan suku bunga acuan sebesar 325 bps dalam periode Januari hingga Desember 2008 yaitu dari 3.5% di bulan Januari hingga 0.25% di bulan Desember. Selanjutnya mengupayakan lagi dengan mengganti system pembakaran, dengan system ini dipastikan bahwa guyuran bahan bakar bisa lebih besar dan tidak akan kurang, maka diluncurkan QE1 November 2008 – Maret 2010, USD 1.425 triliun disuntikkan ke ekonomi AS, USD 1.25 triliun dalam bentuk sekuritas (mortgage-backed securities), instrumen sekuritas yang terkait Sub Prime Loan, lalu USD 175 miliar dalam bentuk obligasi lembaga (lembaga yang disponsori pemerintah), QE2: November 2010 – Juni 2011, USD 600 miliar digelontorkan untuk membeli sekuritas milik pemerintah AS, Total QE USD 2.025 triliun, QE3 dan QE4 September 2012, masih berjalan, Fed membeli mortgage-backed securities sebesar USD 40 miliar per bulan, mulai Januari 2013, pembelian ini dinaikkan USD 45 miliar per bulan untuk membeli sekuritas jangka panjang pemerintah sehingga total USD 85 miliar per bulan.
Namun setiap kali diguyur bahan bakar berupa likuiditas, maka gas bisa mengencang sesaat lalu melambat lagi, kemudian mulai dicoba mencari jalan keluar lain, dicarilah bagian-bagian kendaraan yang kontribusi kurang malah memperberat beban, mulailah dicopot-copot dan dibuang, AC dimatikan, Ban serep dibuang, bemper dicopot supaya ringan walau kenyamanan dan keamanan sudah menjadi minim, AS mulai menerapkan kebijakan fiscal yang pada intinya bukan lagi mengurangi pengeluaran, bahkan sudah pada batas memotong anggaran yang ada, hingga dikawatirkan ekonomi bisa roboh karena pmotongan yang berlebih (Fiscal Cliff).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wavy Tail
divine-music.info
divine-music.info

divine-music.info