HAKEKAT ILMU PENGETAHUAN
Pengetahuan
(knowledge) adalah sesuatu yang diketahui langsung dari pengalaman,
berdasarkan panca indra, dan diolah oleh akal budi secara spontan. Pengetahuan
masih pada tataran inderawi dan spontanitas, belum ditata melaui metode yang
jelas. Pada intinya, pengetahuan bersifat spontan, subjektif dan intuitif.
Pengetahuan berkaitan erat dengan kebenaran, yaitu kesesuaianantara pengetahuan
yang dimiliki manusia dengan realitas yang ada pada objek. Namun, kadang-kadang
kebenaran yang ada dalam pengetahuan masih belum tertata rapi, belum teruji
secara metodologis. Orang melihat gunung meletus, itu pengetahuan. Orang
merasakan gempa, lalu lari tunggang langgang ke luar rumah, itu pengetahuan.
Pengetahuan masih sering bercampur dengan insting.
Ilmu (sains) berasal dari bahasa laatin scientin yang
berarti knowledge. Ilmu dipahami sebagai proses penyelidikan yang
berdisiplin tertentu. Ilmu bertujuan untuk meramalkan dan memahami
gejala-gejala alam. Meramalkan tidak lain sebuah proses. Meramalkan bisa saja
melalui penafsiran. Ilmu sebenarnya juga sebuah pengetahuan, namun telah
melalui proses penataan yang sistematis. Ilmu telah memiliki metodologi yang
andal. Ilmu dan pengetahuan sering kali dikaitkan, hingga membentuk dunia
ilmiah. Gabungan ilmu dan pengetahuan selalu terjadi di raanah penelitian
apapun. Ilmu tanpa pengetahuan tentu sulit terjadi. Pengetaahuan yang disertai
ilmu, jelas akan lebih esensial.
Ilmu pengetahuan ialah ilmu pengetahuan yang telah diolah
kembali dan disusun secara metodis, sistematis, konsisten, dan koheren. Inilah
ciri-ciri ilmu pengetahuan, yang membedakan degan pengetahuan biasa. Agar
pengetahuan menjadi ilmu, maka pengetahuan tadi harus dipilih (menjadi suatu
bidang tertentu dari kenyataan) dan disusun secara metodis, sistematis, serta
konsisten. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan tentu berkaitan dengan
realitas.orang yang mempelajari pengetahuan dan ilmu pengetahuan akan
menelususri realitas secara cermat. Hakikat kenyataan atau realiats memang bisa
didekati dari sisi ontologi dengan dua macam sudut padang yaitu kuantitatif dan
kualitatif. Atas dasar pelacakan realitas, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
semakin kaya. Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu yang
mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis. Realita itu yang
menarik perhatian para ilmuan. Tanpa realitas, kita sulit menyebut di dunia ini
ada bermacam-macam air, bunga, angin, jamur, dan lain-lain. Realitas pula yang
hendak menyadarkan manusia hingga tahu, bahwa ketika orang minum teh,
sebenarnya sedang menikmati bunga, air, daun, dan sebagainya. Biarpun hanya
minum teh, sebenarnya manusia tengah berfikir ribuan orang yang menghasilkan
teh itu. Jadi, ontologi akan menguraikan asal-usul suatu fenomena secara
mendasar atas dasar fakta-fakta, data-data, dan metode yang mantap.
FILSAFAT ILMU EKONOMI
Filsafat ilmu ekonomi
meliputi pembahasan tentang aspek konseptual, metodologi, dan etika yang
berkaitan dengan disiplin ilmu ekonomi (Hausman, 2008; Caldwell, 1993). Fokus
utamanya adalah aspek metodologi dan epistemologi yang meliputi metode, konsep,
dan teori yang dibangun oleh para ekonom untuk sampai pada yang disebut “science”
tentang proses ekonomi. Filsafat ekonomi juga berkaitan dengan bagaimana
nilai-nilai etika menjadi bagian argumentasi dalam ilmu ekonomi seperti
kesejahteraan, keadilan, dan adanya trade-off diantara pilihan-pilihan
yang tersedia. Pertanyaan yang selanjutnya mengemuka adalah apakah dimensi
filsafat ilmu ekonomi tersebut menghasilkan pengetahuan empiris yang menjadi
dasar teoritis ilmu ekonomi sehingga dapat diklaim bahwa filsafat ekonomi
adalah bagian integral dari filsafat ilmu pengetahuan. Pembahasan tentang
pertanyaan ini telah berlangsung lama dan menimbulkan banyak perdebatan di
kalangan ekonom dan filosof hingga saat ini.
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Filsafat adalah
ilmu pengetahuan tentang hakikat. Ilmu pengetahuan tentang hakikat menanyakan
tentang apa hakikat atau sari atau inti atau esensi segala sesuatu. Pada
kenyataannya banyak sekali orang yang enggan untuk berfilsafat bahkan berfikir
filsafati. Dahal dengan kita berfikir filsafatt, maka kita akan mengetahui
kebenaran suatu hal yang sudah kita ketahui dengan kebenaran yang hakiki.
Sehingga pengetahuan manusia akan suatu kebenaran tersebut terbatas dan tidak
berkembang dengan pemikiran yang lain. Karna filsafat adalah suatu titik penemuan tentang hakikat kebenaran yang
sudah ada namun ingin dikebangkan lebih mendalam tanpa adanya ujung dari
kebenaran ayang ada karna penyelanyesaian masalah dalam filsafat itu bersifat
mendalam dan universal.
Jika dibandingkan antara filsafat
dengan pengetahuan tentang suatu ilmu atau pelajaran, maka berfikir filsafat
adalah lebih unggul. Karena penarian kebenaran dari filsafat tidak ada habisnya
sedangkan berfikir tentang pengetahuan suatu ilmu itu hanya berujung pada
pengetahuan itu saja. Maka dari pada itu berfilsafat akan menjadikan kita terus
dan terus berfikir tentang suatu hakekat kebenaran yang sudah kita ketahui.
HAKIKAT ILMU EKONOMI
Sebagai satu cabang dari ilmu pengetahuan yang luas, ilmu
ekonomi tergolong pengetahuan yang relative baru. Istilah economic baru ada pada abad
ke-20, yang sebelum itu ilmu ekonomi hanya dipandang sebagai politik pemerintah
khusus dalam hubungannya dengan perpajakan, perdagangan luar negeri, dan
lain-lain.
Sebagai ilmu sosial, ilmu ekonomi mendapat julukan The Queen of The Social Sciences.
Predikat ini diberikan karena ilmu ekonomi merupakan salah satu diantara ilmu
sosial yang pertama kali menggunakan metode kuantitatif di dalam
analisa-analisanya, dan bahkan sampai sekarang ilmu ekonomi merupakan ilmu yang
paling banyak memakai teknik matematika dan statistik dibanding ilmu sosial lainnya.
Istilah ekonomi lahir di Yunani, berasal dari kata Oikos dan
Nomos (Oikos = rumah tangga, Nomos = mengatur), orang-orang Barat menerjemahkan
dengan management of household or state (tata laksana rumah tangga atau
pemilikan). Jadi pada dasarnya ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mengatur
tentang prinsip-prinsip didalam menggunakan pendapatan rumah tangga yang
bersangkutan.
Definisi tentang ilmu ekonomi telah banyak dikemukakan oleh
para ahli, yang dari semua definisi masing-masing mempunyai satu unsur yang
sama yaitu adanya alat-alat pemuas kebutuhan yang langka. Para ahli ekonomi
biasanya mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari tentang
tingkah laku manusia, secara individu atau bersama-sama, dalam menggunakan
faktor-faktor produksi yang terbatas jumlahnya untuk menghasilkan barang dan
jasa yang mereka perlukan.
Definisi lain tentang ilmu ekonomi yang lebih luas dan
lengkap dipergunakan oleh Professor Paul Anthony Samuelson, sebagai berikut: Ilmu ekonomi adalah studi mengenai cara-cara
manusia dan masyarakat menentukan atau menjatuhkan pilihannya, dengan atau
tanpa menggunakan uang untuk menggunakan sumber-sumber produksi yang langka
dapat mempunyai penggunaan alternatif, untuk memprodusir berbagai barang serta
membagikannya untuk dikonsumsi, baik untuk waktu sekarang maupun yang akan
datang, kepada berbagai golongan dan kelompok didalam mayarakat. Ilmu ekonomi
itu menganalisis besarnya biaya-biaya serta keuntungan-keuntungan yang terjadi
karena adanya perbaikan didalam pola alokasi sumber-sumber.
Ilmu
ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
a.
Kebutuhan
manusia relatif tidak terbatas.
b.
Sumber
daya tersedia secara terbatas.
c.
Masing-masing
sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
Ada
3 hal penting yang dapat diambil dari definisi ilmu ekonomi yang dikemukakan
oleh Professor Paul Anthony Samuelson tersebut atas:
1. Bahwa masalah utama (main of central
problem) setiap tingkah laku ekonomis, atau masalah utama didalam ilmu ekonomi,
adalah masalah pemilihan (problem of choise). Yang dimaksud pemilihan disini
adalah pemilihan cara menggunakan sumber-sumber produktif yang mempunyai
penggunaan alternatif artinya setiap barang tidak hanya mempunyai satu
penggunaan,
2. Bahwa sumber-sumber produktif itu
merupakan barang-barang yang langka (scare), dan
3. Bahwa didalam setiap masyarakat,
produksi dan konsumsi sebenarnya harus selalu ada bersama-sama. Maksudnya harus
selalu ada sekelompok dari anggota masyarakat yang membuat barang-barang dan
jasa guna dinikmati hasilnya oleh sekelompok anggota masyarakat yang lain.
Profesor Paul Anthony Samuelson, seorang ahli ekonomi dari
Massachusetts Institute of Technology (MIT), telah mengumpulkan
sekurang-kurangnya enam buah definisi dari berbagai ahli lain. Keenam definisi
itu masing-masing adalah sebagai berikut.
1. Ilmu ekonomi, atau ekonomi politik
(political economy), adalah suatu studi tentang kegiatan-kegiatan yang dengan
atau tanpa menggunakan uang, mencakup atau melibatkan transaksi-transaksi
pertukaran antar manusia.
2. Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai
bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang tepat untuk memanfaatkan sumber-sumber
produktif (tanah, tenaga kerja, barang-barang modal semisal mesin, dan
pengetahuan teknik) yang langka dan terbatas jumlahnya, untuk menghasilkan
berbagai barang (misalnya gandum daging, mantel, perahu layar, konser musik,
jalan raya, pesawat pembom) serta mendistribusikan (membagikan)nya kepada
berbagai anggota masyarakat untuk mereka pakai/konsumsi.
3. Ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia
dalam kegiatan hidup mereka sehari-hari, (untuk) mendapat dan menikmati
kehidupan.
4. Ilmu ekonomi adalah studi tentang
bagaimana manusia bertingkah pekerti untuk mengorganisasi kegiatan-kegiatan
konsumsi dan produksinya.
5. Ilmu ekonomi adalah suatu studi
tentang kekayaan.
6. Ilmu ekonomi adalah suatu studi
tentang cara-cara memperbaiki masyarakat.
Pembagian Ilmu Ekonomi terdiri dari:
Pembagian Ilmu Ekonomi terdiri dari:
a.
Descriptive
Economics (ilmu ekonomi deskriptif). Di sini dikumpulkan semua kenyataan yang
penting tentang pokok pembicaraan (topik) yang tertentu, misalnya: sistem
pertanian di Bali, atau industri katun di India.
b.
Economic
Theory (ilmu ekonomi teori atau teori ekonomi atau analisis ekonomi). Di sini
kita memberikan penjelasan yang disederhanakan tentang caranya suatu sistem
ekonomi bekerja dan ciri-ciri yang penting dari sistem seperti itu.
c.
Applied
Economics (ilmu ekonomi terapan).
Di sini kita mencoba mempergunakan rangka dasar umum dan
analisis yang diberikan oleh ekonomi teori untuk menerangkan sebab-sebab dan
arti pentingnya kejadian-kejadian yang dilaporkan oleh para ahli ekonomi
deskriptif.
Sementara itu, masalah perekonomian yang paling pokok
meliputi tiga masalah fundamental yang saling terkait, yakni what, how dan for
whom yang secara lengkap menunjukkan hubungan yang erat antara produksi dengan
konsumsi.
Ilmu ekonomi memiliki beberapa macam alat utama untuk
analisis-analisisnya. Alat-alat itu adalah:
1. metode kuantitatif dan metode
kualitatif
2. metode induksi dan metode deduksi
3. matematika dan statistic.
Selain
itu, ilmu ekonomi memiliki banyak manfaat, antara lain:
a. Manfaat Bagi Individu
Faktor-faktor ekonomi banyak sekali pengaruhnya atas
keputusan-keputusan yang diambil oleh setiap orang, misalnya saja tentang
karier apakah yang sebaiknya dipilih, dimanakah harus hidup dan tinggal dan
sebagainya.
Pertimbangan-pertimbangan ekonomis juga sangat berpengaruh
pada pembuatan keputusan-keputusan kecil tentang peristiwa kecil yang terjadi,
seperti apa yang akan dimakan hari ini, jalan kaki ataukah naik kendaraan untuk
pergi ke kantor dan masih banyak lagi keputusan yang akan memuaskan selera
manusia serta dapat menolong mencapai tujuan pribadinya.
b. Manfaat Bagi Dunia Usaha
Kebanyakan kegiatan usaha adalah berkenaan dengan
pengumpulan informasi ekonomi dan pembuatan ramalan yang didasarkan pada
informasi tersebut. Pada umumnya, tujuan seorang usahawan adalah untuk
memperoleh laba. Dalam usahanya mencapai tujuan itu, ia harus dapat memastikan
tentang pasar apakah yang dihadapinya itu (monopoli, pasar persaingan bebas dan
lain-lainnya), apakah ia harus mempertahankan harganya, ataukah harus menaikkan
atau bahkan menurunkan, apakah harus menambah atau mengurangi biaya yang harus
dikeluarkan untuk iklan, apakah harus menambah upah karyawan dan sebagainya.
c. bangsa dan Negara
Kemajuan ekonomi telah menopang negara untuk bangkit sebagai
negara besar, sedangkan tekanan-tekanan ekonomi juga menjadi sebab merosot
serta hancurnya suatu negara. Semua negara bisa menjadikan negara mereka cukup
kaya, dan itulah yang menjadi faktor penentu bagi negara.
Homo Economicus
Menurut Winardi, manusia ekonomi (homo economicus) adalah
manusia yang dalam melakukan tindakan ekonomi didorong oleh kepentingan sendiri
dan bertindak berdasarkan asas atau prinsip ekonomi.
Berdasarkan pengertian di atas, kita dapat menyimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan manusia ekonomi atau homo economicus adalah
seseorang atau sekelompok orang yang dalam melakukan tindakan ekonominya
dilakukan secara efisien. Kata efisien menunjukkan perbandingan yang
optimal antara pengorbanan dengan hasil, artinya manusia selalu ingin mencapai
hasil yang sebanyak mungkin dengan pengorbanan yang sekecil mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar