PENCEMARAN LINGKUNGAN
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas akhir
pelajaran Bahasa Indonesia
Disusun oleh :
Nama : Aji Nurfaisal
Kelas : IX – E
SMP NEGERI
I BOJONEGARA
2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I . PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang............................................................................. 1
1.2
Rumusan
Masalah....................................................................... 1
1.3
Tujuan
Penulisan.......................................................................... 2
1.4
Sistematika................................................................................... 2
BAB II . PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Lingkungan................................................................ 3
2.2
Pencemaran Lingkungan.............................................................. 3
2.3
Dampak Pencemaran Bagi Manusia Secara Global..................... 9
2.4
Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan....................... 10
BAB III. PENUTUP
3.1
Kesimpulan.................................................................................. 12
3.2
Saran............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya.
Baik lingkungan alam maupun lingkungan social. Kita bernafas memerlukan udara
dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan
lingkungan.
Namun dalam pemanfaatan alam, terkadang manusia tidak
memperhatikan yang akan ditimbulkan atau ceroboh dalam pemanfaatan
lingkungannya. Sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan atau
pencemaran lingkungan dan akhirnya berdampak pada manusia itu sendiri, yakni
mengancam kelestarian makhluk hidup di dalamnya termasuk manusia. Dengan
kejadian tersebut, timbullah pemikiran manusia untuk melestarikan lingkungan
tempat tinggalnya demi kelangsungan hidup generasi berikutnya. Sehubungan
dengan pencemaran lingkungan inilah sehinggah penulis akan membahas materi ini.
1.2
Rumusan Masalah
a.
Apa
yang dimaksud lingkungan ?
b.
Apa
yang dimaksud pencemaran lingkungan ?
c.
Apa
saja yang termasuk pencemaran lingkungan ?
d.
Apa
dampak pencemaran lingkungan bagi manusia secara local maupun secara global ?
e.
Bagaimana
upaya penanggulangan pencemaran lingkungan ?
1.3 Tujuan
Penulisan
a.
Untuk
mengetahui pengertian lingkungan.
b.
Untuk
mengetahui pengertian pencemaran lingkungan.
c.
Untuk
mengetahui macam-macam pencemaran lingkungan.
d.
Untuk
mengetahui dampak pencemaran lingkungan bagi manusia secara local maupun secara
global.
e.
Untuk
mengetahui cara penanggulangan pencemaran lingkungan.
f.
Sebagai
panutan untuk pembuatan makalah selanjutnya.
1.4 Sistematika
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I . PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Sistematika
BAB II . PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Lingkungan
2.2
Pencemaran Lingkungan
2.3 Dampak
Pencemaran Bagi Manusia Secara Global
2.4 Upaya
Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
BAB IV. PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lingkungan
Lingkungan hidup adalah suatu satuan sistem yang kompleks
yang berada di luar individu yang sangat mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan suatu organisme; kesatuan dengan semua benda, daya keadaan dan
semua makhluk, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya; suatu kesatuan
hidup antarakondisi fisik yang mencakupkeadaan sumber daya alam seperti, tanah,
air, energy surya mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh diatas tanah
maupun di dalam lautan dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana mengunakan lingkungan fisik tersebut. Adapun berdasarkan UU
No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda
dan kesatuan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang melangsungkan
peri kehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya.
2.2 Pencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkungan menurut UU Pokok pengelolaan
lingkungan hidup No.4 Tahun 1982 adalahmasuknya mahluk hidup,zat,energi dan
komponen lain, berubahnya tatanan lingkungan sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Berdasarkan beberapa pengertian pencemaran lingkungan di
atas kita dapat menegathui penyebab terjadinya pencemaran lingkungan tersebut.
Secara dengan garis besarnya, penyebab pencemaran lingkungan ada dua yaitu di
sebabkan oleh kegiatan manusia dan juga di sebabkan oleh alam (misalnya :
gunung meletus, longsor dan gas beracun).
Pada pembahasan tentang pencemaran kita sering mendengar
istilah polutan. Polutan adalah zat atau bahan yang dapat mengakibatkan
terjadinya pencemaran.
Pencemaran lingkungan dapat di bedakan berdasarkan tempat
terjadinya dan berdasarkan tingkat pencemarannya. Pencemaran lingkungan di
bedakan menjadi empat jenis yaitu : (Nunung Nurhayati,2013)
a.
Pencemaran udara

1) Pencemar Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi
lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk
hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa
belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).
Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan
suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan.
Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan
dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air
dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem
pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya
lapian ozon di atmosfer.
2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel
Cair atau Padat
Partikel yang mencemari udara
terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair berupa
titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke
dalam paru-paru.
Partikel dalam bentuk padat dapat
berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk
hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang
telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat
mengganggu kesehatan manusia.
Partikel yangmencemari udara dapat
berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor
biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan
lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel
PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke
udara sehingga akan mencemari udara.
b.
Pencemaran air

Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan
peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut
memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang
dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan
penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air
juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak
lagi.
Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari,
secara tidak sengaja telah menambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan
mencemari air. Misalnya, pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk
terhadap organisme yang ada di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau ladang
dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan
tumbuhan air yang tidak terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming.
Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur
dan menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai
dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat
berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi
berkurang.
Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro
Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama
tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya.
Apabila di dalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan
terjadi aliran DDT.
c.
Pencemaran tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan
manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya
terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara
tidak memenuhi syarat.
Jika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah,
maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada
manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung ,
jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium ,
berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua
populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan
kerusakan otak , serta kerusakan ginjal.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan
kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bias di Obati, PCB dan siklodiena terkait
pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf
otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing,
letih, iritasi mata dan ruam kulit. Zat kimia diatas bila dosis yang bayak,
menimbulkan pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan
makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena
proses erosi oleh air yang mengalir sehingga kesuburannya akan berkurang.
Selain itu, menurunnya kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang
mencemari tanah.
Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah
rumah tangga (domestik), industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya,
sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah
organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai
binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari limbah
industri, seperti plastik, logam dan kaleng.
Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan
oleh mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur
sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.
d.
Pencemaran suara

Pencemaran Suara seringkali dianggap remeh oleh kita jika
dibandingkan dengan jenis pencemaran lainnya. Padahal tanpa kita sadar kegiatan
yang di lakukan dalam kehidupan sehari-hari menghasilkan pencemaran suara,
contohnya : suara kendaraan, suara pesawat, suara kereta api, suara petasan,
bahkan jeritan sendiripun terdengar ditelinga itulah yang dinamakan suara.
Apakah kita bisa mengukur tingkat pencemaran suara yang terjadi
dilingkungantertentu ? ya, kita bisa menentukan tingkat pencemaran suatu atau
kebisingan dengan menggunakan suara alat yang disebut Sound Level Meter yang
mempunyai satuan di sebut (dB).
Berdasarkan jenis perlakuan tingkat pencemaran suara dapat
diukur dengan 2 cara yaitu cara sederhana dan cara langsung.
Cara sederhana di lakukan dengan menggunakan sound level
meter biasa yang berguna untuk mengukur tingkat tekanan bunyi dB (A) selama 10
menit/pengukuran. Sedangkan kalau cara langsung di lakukan dengan menggunakan
integrating sound Level meter yang dilengkapi dengan fasilitas pengukuran LTM5
setiap 5 detik selama 10 menit. (Nunung Nurhayati,2013)
2.3 Dampak Pencemaran Bagi Manusia
Secara Global
Pembakaran bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan
bermotor dan industri menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga
dihasilkan dari kebakaran hutan. gas CO2 ini akan berkumpul di atmosfer Bumi.
Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas dari Bumi
ke atmosfer sehingga panas akan diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi.
Akibatnya, suhu di Bumimenjadi lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca
(green house effect). Selain gas CO2, gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca
adalah CFC yang berasal dari aerosol, juga gas metan yang berasal dari
pembusukan kotoran hewan.
Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi
naik secara global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat
pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi
naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga pulau-pulau kecil menjadi
tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem
dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.
Akibat lain yang ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya
hujan asam. Jika hujan asam
Terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau,
atau air sungai menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan
mikroorganisme yang hidup di dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan
berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.
2.4 Upaya Penanggulangan Pencemaran
Lingkungan
Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai berikut:
1.
Membuang
sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan
aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah
yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat
berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir
pada musim hujan. Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah
rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah
tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah
organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah
anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat
rumah tangga dan barang-barang lainnya.
2.
Penanggulangan
limbah industry
Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan
kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan
mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah
pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan
sehingga tidak mengganggu ekosistem. Menempatkan pabrik atau kawasan industri
di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk
menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan
masyarakat.
3.
Penanggulangan
pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan
bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi
pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif
bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain
itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang
layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan
dan knalpot kendaraan bermotor.
4.
Diadakan
penghijauan di kota-kota besar
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis.
Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap
kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa
mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
5.
Penggunaan
pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian.
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian.
Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk
tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang
ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan. Begitu juga dengan
penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang
ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga
dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri
pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman. Pemberantasan hama
secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi
pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
6. Pengurangan pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu
sekitar seratus tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi
penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan
CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi
pemanasan global.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu
sendiri yang tidak menyadari tentang dampak dari perbuatannya itu. Pencemaran
lingkungan terbagi atas pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah dan
pencemaran suara.
3.2 Saran
3.2 Saran
Lestarikan lingkungan, selamatkan bumi kita demi masa
depan yang lebih cerah sehingga menjamin kelestarian hidup setiap organisme
yang hidup di bumi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati,Nunung.2013.Pencemaran Lingkungan.Bandung:Yrama Widya.
(Diakses : Senin,17 Maret 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar