Selasa, 18 Maret 2014

MAKALAH MEROKOK



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.        Latar Belakang
Di masa sekarang ini, masih banyak orang yang hidupnya masih ditemani oleh kegiatan merokok. Mulai dari orang tua sampai kepada remaja bahkan remaja yang masih duduk di bangku sekolah. Merokok dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dan kami yakin bahwa para pengguna rokok mengetahui dampak negatif dari merokok karena sudah banyak di tempat-tempat umum yag terpampang tentang dampak/bahaya rokok bahkan sudah tertera pada bungkusan rokok yang mereka hisap.
Anak sekolah saat ini menjadi pengguna rokok yang merajalela. Banyak faktor yang mempengaruhi sehingga terjerumusnya para pelajar ke dalam dunia rokok, mulai dari faktor teman-teman dengan cara ajakan, ajang coba-coba.

1.2.    Rumusan Masalah
1.     Apa  sih rokok itu ?
2.     Mengapa orang merokok ?
3.     Penyebab remaja merokok
4.     Perokok pasif
5.     Bahaya rokok
6.     Bahaya asap rokok
7.     Batas aman merokok
8.     Efek racun merokok
9.     Tar dan asap rokok
10.  Nikotin
11.  Dampak penyakit akibat merokok
12.  Merokok itu konyol
1.3.        Tujuan Penelitian
Agar para pembaca mengetahui bagaimana dampak negatif rokok sehingga mereka dapat menghindari rokok baik untuk konsumsi pribadi maupun konsumsi orang lain di lingkungannya, agar terwujudnya hidup yang sehat di lingkungan yang terbebas dari polusi asap rokok.

1.4.        Kegunaan Penelitian
Agar dapat menginformasikan atau memberitahukan masyarakat tentang segala kerugian dan bahaya merokok sehingga terwujudnya lingkungan yang terbeas dari asap rokok dan terwujudnya masyarakat yang hidup sehat tanpa merokok.

1.5.1     Sistematika Penelitian
Bab  1.  Pendahuluan
1.1.    Latar Belakang
1.2.    Rumusan Masalah
1.3.    Tujuan Penelitian
1.4.    Kegunaan Penelitian

Bab  2.  Pembahasan
2.1.    Apa rokok itu
2.2.    Mengapa orang merokok
2.3.    Penyebab remaja merokok
2.4.    Perokok pasif
2.5.    Bahaya rokok
2.6.    Bahaya asap rokok
2.7.    Batas aman merokok
2.8.    Efek racun merokok
2.9.    Tar dan asap rokok
2.10. Nikotin
2.11. Dampak penyakit akibat merokok
2.12. Merokok itu konyol

Bab  3.  Penutup
3.1.    Kesimpulan
3.2.    Saran




BAB II
PEMBAHASAN

·          Apa rokok itu ?
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang sekitar 120 milimeter dengan diameter sekitar 10 milimeter yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat  mulut pada ujung lain.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan yang tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintesis yang berfungsi menyaring nikotin.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru, atau serangan jantung.
Tembakau (Nicotia
na spp, L.) adalah genus tanaman yang berdaun lebar yang berasal dari daerah Amerika Utara dan Amerika Selatan. Daun dari pohon ini sering digunakan sebagai bahan baku rokok, baik dengan menggunakan pipa maupun digulung dalam bentuk rokok atau cerutu. Daun tembakau dapat pula dikunya atau dikulum, dan ada pula yang mengisap bubuk tembakau melalui hidung. Tembakau mengandung zat alkaloid nikotin, sejenis neurotoxin yang sangat ampuh jika digunakan pada serangga. Zat ini sering digunakan sebagai bahan utama insektisida.
NIKOTIN adalah sebuah senyawa kimia organik, sebuah alkoloid yang ditemukan secara alami diberbagai macam tumbuhan seperti tembakau atau tomat. Nikotin merupakan 0,3 sampai 5% dari berat kering tembakau yang berasal dari hasil biosintesis diakar dan diakumulasikan di daun. Nikotin merupakan racun syarap yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida. pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan khususnya pada rokok. Nikotin memiliki kemampuan karsinogen terbatas yang menjadi penghambat kemammpuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotin tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker.
 
·          Mengapa orang merokok ?
Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung,    impotensi dan gangguan kehamilan dan janin
Kalimat tadi pasti ada disetiap bungkus  rokok. Akan tetapi, mengapa   masih ada juga banyak orang yang merokok ?
Meski semua orang tau akan bahaeya yang menimbulkan akibat merokok, perilaku merokok belum juga surut dan tampaknya merupakan perilaku yang masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Hal ini dapat diasakan dalam kehidupan sehari-hari dilongkungta rumah,kantor, angkutan umum maupun dijalan. Hampir setiap saat dapat disaksikan dan dijumpai orang sedang merokok. bahkan, jika orengan merokok disebelah ibu yang sedang menggendong  bayi sekalipun, orang tersebu tetap tengang menghembuskan asap rokoknya. Ironisnya, orang yang ada disekelilingnya acapkali tidak peduli.
Hal yang lebih memprihatinkan lagi, usia mulai merokok setiap tahun melai mudah. Bila duu orang mulai berani merokok diusia SMP sekarang dapat dijumpai anak-anak SD kelas 5 sudah merokok secara diam-diam.
Menurut penelitian yang dilakukan  oleh silvan tomkins, ada 4 tipe perilaku merokok. Keempat tipe tersebut adalah :
1     Tipe merokok yang dipengaruhi penasaran positif. Artinya, dengan merokok ia akan merasakan penambahan rasa positif yang membuat dirinya tenang dan bahagia. Pada umumnya, ada beberapa alasan dari perokok tipe ini, yaitu:
a.    Relaksasi untuk kesengangan, perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat. Misalnya, merokok setelah minum kopi atau setelah makan.
b.    Rangsangan untuk meningkatkan kepuasan. Perilaku merokok hanya perlu dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan persaan.
c.    Kesenangan memegang rokok. Kenikmatan yang peroleh dengan memegang rokok. Sangan spesifik kepada rokok pipa. Perokok pipa akan menghabiskan waktu itu mengisi pipa dengan tembakau sedankan untuk mengisapnya hanya dibutuhkan waktu beberapa menit saja. Atau merokok lebih senang berlama-lama untuk memainkan rokoknya dengan jari-jarinya lama sebelum ia menyalakan api.
2     Perilaku merokok hanya dipengaruhi oleh perasaan negarif. Banyak orang yang  menggunakan rokok untuk merungangi persaan negatif. Mesalnya, jika ia marah,cemas, atau gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Merea menggunakan rokok jika perasaan tidak enak terjadisehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak.
3     Perilaku merokok karena kecanduan psikologis (psychological addiction). Mereka yang sudah kecanduan, akan menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang diisapnya berkurang. Mereka umumnya kan pergi keluar rumah membeli rokok, walaupun tengah malam sekalipun, karena ia khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap saat ia menginginkannya. 
4     Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan kerena untuk mengendalikan persaan mereka, tetapi karena benar-benar sudah menjadi kebiasaannya rutin. Dapat dikatakan pda orang-orang tipe ini merokok sudah merupakan suatu perilaku yang bersufat otamatis, acapkali tampa dipaikirkan  dantampai disadari. Ia menghidupkan api rokoknya b; rrokok yang terdahulu telah benar-benar habis.  
v  Tempat rokok
Tempat rokok juga mencernkan pola perilaku  ;erokok. Berdaskan tempatnya, par rokok ini dapat diolongkan atas :
1.    Merokok ditempat-tempat umum atau ruang publik :
·           Kelompok homogen (sama-sama perokok). Secara bergerombol mereka menikmati kebiasaannya. Umumnya mereka menghargai orang lain, kerena itu mereka menempatkan Di area yang boleh merokok (smoking area)
·           Kelompok yang herterogen (merokok ditenga orang lain yang tidak merokok, anak kecil, orang jomo, orang sakit, dan lain-lain). Mereka yang berani merokok ditempat tersebut, tergolong sebgai orang tidak berperasaan, kurang etisdan tidak mempunyai tata krama. Bertindak kurang terpujidan kurang sopan, serta secara bersamar mereka telah tengah menyebar “racun “ kepada orang lain yang tidak berslah.
2.    Merokok ditempat yang bersifat yang pribadi
·            Dikantor atau dikamar pribadi. Mereka yang memilih tempat-tempat seperti ini sebagai tempat merokok digolongkan kepada individu yang kuranbg menjaga kebersihan diri dan penuh rasa gelisah yang mencekam.]
·           Di toilet. Perokok jenis digolongkan sebagai orang yang suka berfantasi.
kategori
    Jumlah rokok yang diisap
Sangat berat
31 batang/hari, selang lima menit setelah bangun pagi 
Berat
21-30 batang/hari selang 6-30 menit sejak bangun pagi
Sedang
11-21 batang/hari selang 31-60 menit setelah bangun pagi
Ringan
10 batang/hari dengan selang waktu 60 menit deri bangun pagi

·          Penyebab remaja merokok
1.    Pengaruh orang tua
Salah satu temuan tentang remaja pokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tanggan yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memerhatikan anak-anaknya dan senang memberikan hukuman fisik yang keras, lebih muda untuk menjadi perokok dibandingkan anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia.
Adapun remaja yang berasal dari keluarga konservatif yang menekankan nilai-nilai sosial dan agama dengan baik dengan tujuan jangka panjang biasanya lebih sulit untuk terlibat rokok dibandingkan dengan keluarga yang permisif dengan penekanan dan falsafah “kerjakan urusanmu sendiri-sendiri “.
pengaruh paling kuat yang menyebabkan seorang remaja merokk adalah jika oreng tuanya sendiri menjadi figur contoh, yaitu sebagai perokok berat. Dengan kata lain, apabila oreng tuanya seorang perokok, sangan besar kemungkinan anak-anaknya pun menjadi seornag perokok. Perilaku merokok lebih banya didapati pada meraka yang tnggal dengan orang tuanya (single parent). Remaja akan lebih cepat perperilaku sebagai perokok bila ibu mereka merokok  dari pada ayah yang merokok,hal ini juaga akan terlihat pada remaja putri.
2.    Pengaruh teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin bayak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya dalahperokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakte tersenbut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama pemaja tadi terpengaru teman-temannya atau bahkan teman-teman remaja tersebut oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi merokok. Menurut penelitian, diantara remaja perokok terdapat 87% yang mempunyai sekurang-kurangnya aste atau lebih sahabat yang perokok begi pula. Sebaliknya, remaja yang tidak merokok juga meiliki tidak kurang dari  87% sahabat yang tidak merokok. 
3.    Faktor kepriabadian
 Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tehu atau ingin rasda sakit fisik atau jiwa, membebaskan dirivdari kebosanan. Disamping itu, orang-orang yang memiliki tingkat kompromi sosial tinggi juga  juga lenih cenderung mudan untuk terjebak dalam rokok.
4.    Pengaruh iklan
Melihat iklan dimedia massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja kerapkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut.


·          Perokok pasif
Selama beberapa tahun terakhir, para ilmuan telah membuktikan bahwa zat-zat kimia yang diakndung asap rokok dapat mempengaruhi orang-orang tidak merokok disekitarnya. Orang-prang yang tidak merokok karena turut mengisap asap sampingan (disamping asap utama yang dihembuskan baik oleh perokok) inilah yang disebut dengan perokok pasif.
Perokok pasif memiliki risiko yang cukup tinggi atas kanker paru-paru dan jantung koroner, serta gangguan pernafasan. Selain itu, mereka jugadapat mengalami beberapa gejala gangguan kesehatan lainnya, seperti iritasi mata, sakit kepala, pusing, sakit tenggorokanbatuk, dan sesak napas.
Ibu hamil yang merokok atau menjadi perokok pasif, menyalurkan zat-zat beracun dari asap rokok kepada janin yang dikandungnya melalui peredaran darah. Nikotin rokok menyebabkan denyut jantungjanin bertambah cepat, sedangkan karbon monoksida mrnyebabkan berkurangnya oksigen yangditerima janin.
Anak-anak yang orangtuanya merokok menghadapi kemungkinan lebih besar untukmenderita sakit dada, infeksi telinga, hidung dan tenggorokan. Mereka juga mempunyai kemungkinan dua kali lipat untuk dirawat dirumah sakit pada tahun pertama kehidupan mereka.
Bagi anak-anak dibawah umur, terdapat risiko kematian mendadak akibat terpapar asap rokok. Di Ameriak Serikat, setiap tahun setidaknya tercatat 4000 kematian perokok pasif.

·          Bahaya rokok
Kerugian yang ditimbulkan rokok sangat banyak orang yang tetap memilih untuk menikmatinya. Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan sangat berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.
Zat Kimia Berbahaya dalam Rokok
·         TAR
Mengandung kimia beracun yang merusak sel paru-paru dan menyebabkan kanker. Tar bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
·         KARBON MONOKSIDA (CO)
Gas beracun yang yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen. Zat ini mengikat hemoglobin dalam darah sehingga membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.
·         NIKOTIN
Zat kimia perangsang yang dapat merusakjantung dan sirkulasi darah serta membuat pemakainya menjadi kecanduan. Zat ini bersifat karsinogen (merusak sel tubuh), dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.

·          Bahaya asap rokok
Ada dua macam asap rokok yang menggangu kesehatan.
·         Asap utama (mainstream), adalah asap yang diisap oleh siperokok.
·         Asap sampingan (sidesteram), adalah asap yang merupakan pembakaran dari ujung rokok, kemudian menyebar keudara.

Asap sampingan memiliki konsentrasi yang lebih tinggi, karena tidak melalui proses penyaringan yang cukup. Dengan demikian pengisap asap sampingan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita gangguan kesehatan akibat rokok.
Asap rokok juga menyebabkan asma, baik pada perokok maupun orang-orang yang kena asap rokok. Suatu penelitian di Finlandia menunjukkan bahwa dewasa yang kena asap rokok berpeluang menderita asma dua kali lipat dibandingkan orang yang tidak kena asap rokok.
Studi lain menunjukkan bahwa seseorang penderita asma yang kena asap rokok selama satu jam, mengalami 20 persen kerusakan fungsi paru-paru. Apalagi pada anak-anak, efek rokok lebih parah lagi. Ini disebabkan karena lebar saluran pernapasan anak-anak yang sempit, sehingga jumlah napas anak-anak lebih cepat dari orang dewasa. Akibatnya jumlah asap rokok yang masuk kedalam saluran pernapasan menjadi lebih banyak dibandingkan berat badannya. Selain itu, karena sistem pertahanan tubuh yang belum berkembang, munculnya gejala asma pada anak-anak jauh lebih cepat dibandingkan orang dewasa.
Hasil analisis 4. 000 orang anak berumur 0-5 tahun menunjukkan bahwa anak-anak yang orang tuanya merokok 10 batang sehari, menyebabkan peningkatan jumlah kasus asma serta mempercepat munculnya gejala asma pada anak-anaknya. Begitu juga anak yang kembali dari rumah sakit setelah perawatan asma akut, penyembuhannya akan terganggu karena orang tua yang merokok. Efek asap rokok in tidak hanya memberikan efek nagatif pada anak-anak yang telah lahir, tapi juga pada janin yang masih ada didalam rahim. Karena itu, dinegara maju seperti Jepang, diseluruh rumah sakit bersalin tidak tersedia tempat yang bisa merokok. Ini karena mereka benar-benar mengerti akan bahaya rokok tersebut.

·          Batas aman merokok
Pengguna rokok dengan kadar nikotin rendah tidak akan membantu, karena untuk mengikuti kebutuhan akan zar adiktif itu, perok ok cenderung menyedot asap rokok secara lebih keras, lebih dalam, dan lebih lama. Dengan demikian, TIDAK ADA AMAN BAGI ORANG YANG MENGISAP ROKOK.
v  Jila kita berada diruangan berasap rokok cukup lama, ketiga zat baracun tersebut akan masuk keparu- paru kita.

·          Efek racun merokok
Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya sudah milai terasa pada waktu orang baru mulai mengisap rokok. Dalam asap rokok yang membara kerena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehungga menghasilkan CO (karbon monoksida), yang disamping asapnya sendiri, ter dan nikotin (yang terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut) dihirup msuk kedalam jalan napas. CO, tar, dan nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan gelisah, tangan gemetar (tremor), dan selera makan berkurang.

·          Tar dan asap rokok
  Tar dan asap rokok akan menganggu jalan napas, karena zat tersebut tertimbun disaluran pernapasan yang menyababkan batuk-batuk atau sesak napas. Tar yang enempel dijalan dapat menyebabkan kanker jalan napas, lidah atau bibir.

·          Nikotin
Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin harmon dari anak ginjal yang menyebabkan jantung berdebar-debar serta meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah. Hal ini berkaitan erat dengan terjadinya serangan jantung.
Gas CO (karbon monoksida)
Gas CO juga berpengaruh negatif terhadap jalan napas dari pembulu darah. Karbon monoksida lebih mudah terikat pada hemoglobin dari pada oksigen.
Oleh sebab itu, darah orang yang kemasukan CO banyak, akan berkurang daya angkutnya  bagi oksigen dan orang dapat meninggal dunia karena keracunan karbon mono oksida. Pada seorang perokok  tidak akan sampai terjadi keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan sedikit demi sedikit, dengan lambat namun pasti akan berpengaruh negatif pada jalan napas dan pada pembulu darah.
Pada Setiap Perokok Mempunyai Resiko
·         14x menderita kanker paru-paru, mulut dan tenggorokan,
·         4x menderita kanker eshopagus
·         2x kanker kandung kemih, dan
·         2x serangan jantung.

·          Dampak penyakit akibat merokok
Merokok dapat menyababkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucul bertambah banyak (hiperplasa). Pada saluran napas kecil, terjadi rangan ringan sehingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi penginkatan jumlah sel radang kerusakan alveoli.
Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada p[erokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM).
Dikatakan perokok merupakan penyabab utama timbulnya PPOM, termasik emfisema paru-paru, bronkitis, kronis, dan asma.
Hubungan antara merokok dengan kangker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan arat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyabab utama terjadinya kanker paru-paru.
Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopire, dan uretan, dekenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar behubungan dengan risiko  terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemunkinan timbul kanker paru-paru pada peroko mencapai 10-30 kali lebih sering.
Dampak terhadap jantung
Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan dengan penyakitjantung keroner (PKJ). Dari 11 juta kematian pertahun dinegara indrustri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) desebabkan gangguan sirkulasi darah, dimana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adaloah troke. Sirvei depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringatan pertama).
Merokok menjadi faktor utama penyabab penyakit pembulu darah jantung tersebut. Bukan hanya penyabab penyakit jantung koroner, perokok juga berakibat buruk bagi Pembulu darah otak dan periefer.
Asap yang dihembuskan pada perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang desebarkan keidara bebas, yang akan dihirup oleh oreng lain atau perokok pasif.
Setelah sitemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis diantaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), dimana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping dari pada asap utama, berzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan- bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. kedua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen,  juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantug (miokard) sehingga merugikan kerja miokard.
Nikotin menganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatkan kebutuhan  oksigan miokard. Selain menyababkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan prekunsi denyut jantunhg, tekanan darah,kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan ganguan irama jantung. Nikotin juga mengaggu kerja syaraf, otak, dan vanyak bagian tubuh lainnya.
Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (pengumpulan) ledinding pembulu darah.
karbon menoksida menimbulkan desaturasi homoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokarad. CO menggantikan tempat oksigen dan mempercepat aterosklerosis (panapuran/penebalan dinding pembulu darah)> dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah mengumpalan darah.
Nikotin, CO dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotem (dinding dalam pembulu darah), dan memperudah timbulnya penggumpalan darah.
Disamping itu, asap roko mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan denan bukan perokok, kadar kolesterol total, kelesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.

Penyakit jantung keroner
Perokok terbukti merupakan faktor resiko terbesar untuk mati mendadak. Resiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok debandingkan dengan bukan perokok. Resiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor resiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.
Perlu diketahui  bahwa resiko kematian akiat penyakit jangtung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan.
Akibat penggumpalan (trombasit) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembulu darah, merokok jelas akan meriusak pembulu darah perifer.
PPDP yang melibatkan pembulu darah artesi dan fena ditungkai bahwa atau tangan sering ditemukan pada dewasa mudah perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.
Stroke
penyumbatan pembulu darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok. Resiko stroke dan resiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.
Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbasar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terkana AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali didalam langkah pertahanan melawan AIDS.
Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk meroko pada ibu hamil, impotensi, menurunya kekebalan individu, termasuk pada pengidap virus hapatitis, kanker saluran cerna, dan lain-lain.
Dari sudut ekonomi kesehatan, dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang dikeluarkan , bagi individu, keluarga, bahkan negara.
Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok mempengaruhi penyadiaan tenaga karja, terutama tenaga terampil atau tenaga eksekutif, dengan kematia mendadak atau kelumpuan yang timbul jelas menimbulkan kerugian basar bagi perusahaan. Penurunan produkrivitas tenaga karja menimbulkan penurunan pendapatan perusahaan, juga beban ekonomi yang tidak sedikit bagi individu bagi keluarga. Pengeluaran untuk biaya kesehatan meningkat, bagi keluarga, perusahaan, maupun pemerintah.

Hari tanpa rokok
Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) telah menetapka tanggal 31 Mei sebagai World No Tobacco Day ( hari babas tembakau sedunia ) yang diperingati setip tahun. Hal itu menaggapi laporan WHO tahun 1983 menyebutkan, jumlah perokok meningkat 2,1 persen per tahun di nagara berkembang, sedangkan di negara maju menurun sekitar 1,1 persen per tahun.
Dalam World No Tobacco Day bebagai kegiatan dan kampanye tentang bahaya rokok dilaksanakan diseluruh dunia dalam rangka memperingati hari tersebut. Di Nasional Intitute Of Infections Diseases, di tempat penulis bertugas saat ini, terpampang poster World No Tobacco Day yang cukup besar dan mencolok.
Peringatan Hari Tanpa Rokok Sedunia ini , diharapkan menjadi kesempatan bagi kita senua untuk berfikir lagi sejenak dan menyadari kembali akan bahaya dan dampak rokok, beik untuk diri kita sendiri, maupun untuk anggota keluargan dan masyarakan banyak. Jika kita lihat kondisi di negara kita, jumlah orang yang merokok semakin bertambah. Salah satunya disebabkan kerena semakin rendahnya usia anak muda yang mulai merokok.
Sementara itu kalau kita lihat di negara-negara maju, jumlah perokok justru semakin berkurang dan ditempat-tempat  yang diperbolehkan merokok semakin dibatasi. Ini desebabkan kerena dinegar-negara maju, mereka mengerti dan menyadari akan bahaya dampak rokok, terutama dampak dari segi kesehatan. Sementara di negara kita, terjadi persepsi yang salah yang menganggap merokok adalah tren yang ada di negara maju. Di negara maju Seperti jepang, peroko hanya boleh meroko ditempat yang disediakan tempat abu rokok. Dan tempat ini sangat terbatas dan biasanya dari segi kesehatan tedak sehat, kerena kentalnya bau asap rokok. Perokok itu sendiri terkadang juga merasakan, sehingga terkadang menjadi penyabab  berhentinya merokok.
Singkatan kata, peroko tidak punya ruang hidup yang bebas dinegara maju. Inilah barangkali yang menjadi salah satu sebab berkurangnya perokok disamping pemahaman  dan kesadaran akan dampak rokok itu sendiri. Dalam rangka peringatan Hari Tanpa Rokok Sedunia ini. Penulis ingin menjelaskan beberapa dampak rokok terhadap kesehatan. Walaupun secara umum semua kita menyadari bahwa rokok berbahaya bagi kesehatan, tapi kebanyakan kita belum yakin, sehingga mencul pertanyaan-pertanyaan dalam hati kita. Pertanyaan tersebut antara lain, Apakah benar rokok menyebabkan penyakit ? Kok si Anu yang merokok terus tetap sehat. Berdasarkan buku diesaeses dan disorders terbitan anatomical chart company, rokok adalah zat berbahaya  yang mengandung lebih dari 200 macam racun.
Setiap perokok mengisap dua bungkus rokok, dia telah mengurangi umurnya selama 8 tahun. Begitu juga dengan orang yang kena asap dari dua bungkus rokok, akan mengurangi umurnya selama 4 tahun. Walaupun hasil study menunjukkan hasil yang mengerikan, kebanyakan peroko tidak percaya. Hal ini disebabkan kerena pada kenyataannya akibat buruk dari rokok bukanlah akibat yang bisa diserahkan dalam jangka waktu pendek. Biasanya kerusakan yang diakibatkan terakumulasi sedikit demi sedikit dan baru bisa dirasakan langsung beberapa tahun atau beberapa puluh tahun kemudian. Hal inilah yang embuat bahaya rokok terhadap kesehatan sulit diyakini.
    
·          Merokok itu konyol
·         MEROKOK mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung.maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan siperokok, tetapi juga orang disekitarnya.
·         ASAP rokok merupakan polutan bagi manusia dan lingkunga sekitarnya. Bukan hanya bagi kesehatan, merokok menimbulkan pula problem di bidang ekonomi. Di negara industri maju kini dapat kecenderungan berhenti merokok, sedangkan dinegara berkembang khususnya indonesia, malah cenderung timbul penigkatan kebiasaan  merokok.
·         PENYAKIT akibat merokok itu memerlukan penyembuhan waktu yang lama dan membutuhkan biaya yang mahal sehingga pasien dapat perakibat meniggal dini jika tidak meiliki biaya pengobatan dan memberatkan keluarga kerena merawat dan menaggung biaya penderita tersebut.
Dari hasil analis otak, peneliti dari Neuropsychiatric Institute at the University of California, Amerika Serikat, menemukan bahwa, baik jumlah dan tingkat kepadatan sel yang digunakan oleh untuk berpikir jauh lebih rendah pada orang yang merokok dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Jumlah sel tersebut mempengaruhi daya ingat. Begitu juga dengan kepadatan sek tersebut. Semakinpadat, semakin kuat daya ingat. Hasil penelitian yang menunjukkan tingkat kepadatan sel tersebut berkurang, mempunyai implikasi bahwa daya ingat perokok tersebut menjadi berkurang. Ini merupakan efek kronis akibat merokok.
BAB III
PENUTUP

1.     Kesimpulan
Meskipun banyak kerugian ayng ditimbulkan dari merokok tetap masih banyak orang yang merokok, sampai kecanduan rokok bahkan merokok dijadikan kebutuhan sehari-hari. Sehingga kita sebagai generasi muda tidak perlu mengikuti kebiasaan orang tua yang membiasakan kebudayaan merokok sehingga merugikan para perokok dan penghirup asap rokok.

2.     Saran
Lebih baik di Negara kita sendiri di Indonesia, produksi dan pendistribusian rokok dikurangi serta penjualan rokok dibatasi kepada para pembelinya terkhusus pembeli yang berusia 17 tahun ke bawah sehingga tidak adanya perokok usia anak-anak sampai usia remaja. Penggunaan tembakau pun yang sebagai bahan utama dari rokok lebih baik digunakan lebih banyak untuk sebagai bahan pembuat insektisida sehingga tembakau dapat digunakan dengan maksimal mengganti kerugian dari pemproduksian rokok.



DAFTAR PUSTAKA

-         Trim, Bambang. 20206. Bahaya Merokok. Jakarta : GANECA EXACTA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wavy Tail
divine-music.info
divine-music.info

divine-music.info