MAKALAH
BOLA BASKET
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Penjaskes
Disusun
oleh :
Nama
:
1. Julia
2. Maysaroh
3. Umam
4. Afni
5. Fajar
6. Kholis
7. Rifki
Kelas
: VIII – A
SMP PGRI
BOJONEGARA
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, semoga rahmat dan hidayahnya
selalu dilimpahkan kepada kita. Salawat dan salam marilah kita hadiahkan kepada
nabi besar muhammad SAW.
Dalam
menyelesaikan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan baik moril maupun
materil dari berbagai pihak sehingga dapat tersusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Penulis berharap dari pembaca atas kritik dan sarannya agar ke depan makalh ini dapat jauh lebih baik lagi.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Penulis berharap dari pembaca atas kritik dan sarannya agar ke depan makalh ini dapat jauh lebih baik lagi.
Penulis
ucapkan terima kasih.
Bojonegara,
April 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bola
basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri dari dua tim yang
beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin
dengan memasukkan bola ke dalam keranjang milik lawan. Bola basket sangat cocok
untuk ditonton karena bisa dilakukan di ruang terbuka dan di ruang
tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola
basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak
menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Selain
itu Bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang paling digemari oleh
penduduk Amerika Serikat dan penduduk di seluruh dunia, antara lain di Eropa
Selatan, Amerika Selata n, Lithuania, China, dan juga di Indonesia.
Permainan
basket sudah sangat berkembang dan digemari sejak pertama kali diperkenalkan
oleh James Naismith. Salah satu perkembangannya adalah diciptakannya gerakan
slam dunk atau menombok, yaitu gerakan untuk memasukkan dan melesakan bola
basket langsung ke dalam keranjang yang bisa dilakukan dengan gerakan akrobatik
yang berkekuatan luar biasa.
1.2 Tujuan
Permainan
Bola Basket dimainkan oleh dua regu yang berlawanan. Tiap-tiap regu yang
melakukan permainan di lapangan terdiri dari 5 orang, sedangkan pemain
pengganti sebanyak-banyaknya 7 orang, sehingga setiap regu paling banyak
terdiri dari 12 orang pemain.
Permainan
Bola Basket dilakukan di atas lapangan keras yang sengaja diadakan untuk itu,
baik di lapangan terbuka maupun di ruangan tertutup. Pada hakekatnya, tiap-tiap
regu mempunyai kesempatan untuk menyerang dan memasukkan bola
sebanyak-banyaknya ke keranjang lawan, dan sebisa mungkin menjaga keranjangnya
sendiri agar tidak kemasukan oleh lawan.
Secara
garis besar permainan Bola Basket dilakukan dengan mempergunakan tiga unsur
teknik yang menjadi pokok permainan, yaitu : menggiring bola (dribbling),
mengoper dan menangkap bola (pasing and catching), serta menembak (shooting).
Ketiga
unsur teknik tersebut berkembang menjadi beberapa teknik lanjutan yang
memungkinkan permainan Bola Basket hidup dan bervariasi. Misalnya, dalam teknik
mengoper dan menangkap bola terdapat beberapa cara seperti : tolakan dada
(chest pass), tolakan di atas kepala (overhead pass), tolakan pantulan (bounce
pass), dan lain sebagainya.
Dalam
rangkaian teknik ini, dikenal pula sebutan pivot yakni pada saat memegang bola,
salah satu kaki bergerak dan satu kaki lainnya tetap di lantai sebagai tumpuan.
Teknik
menggiring bola berkaitan erat dengan traveling, yakni gerakan kaki yang
dianggap salah karena melebihi langkah yang ditentukan. Juga double dribble
suatu gerakan tangan yang dilarang karena menggiring bola dengan kedua tangan
atau menggiring bola untuk kedua kalinya setelah bola dikuasai dengan kedua
tangan.
Teknik
menembak berkaitan erat dengan gerak tipuan, lompat, blok dan lain sebagainya.
Banyak teknik permainan yang harus dikuasai oleh seorang pemain Bola Basket
untuk menjadi seorang pemain basket profesional. Namun demikian, dengan
menguasai ketiga unsur teknik pokok tersebut, seseorang sudah dapat melakukan
permainan Bola Basket, selebihnya tergantung dari keterampilan, semangat, dan
pengalaman si pemain yang didapat saat berada di lapangan (bertanding).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bola Basket
Basket
dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh
seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang guru
Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa
profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di
Springfield,Massachusetts, beliau membuat suatu permainan di ruang tertutup
untuk mengisi waktu para siswanya pada masa liburan musim dingin di New
England. Karena terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil
di Ontario, Dr. James Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal
sebagai bola basket pada tanggal 15 Desember 1891.
Menurut
cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan
kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu
menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang
gelanggang olahraga, dan meminta para siswa untuk mulai memainkan permainan
ciptaannya itu.
Pertandingan
resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di
tempat kerja Dr.James Naismith. Basket adalah sebutan yang diucapkan oleh salah
seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero Amerika
Serikat. Penggemar fanatik ditempatkan di seluruh cabang di Amerika Serikat.
Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh
negara bagian Amerika Serikat.
Pada
awalnya,setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble,sehingga bola
hanya dapat berpindah melalui lemparan. Sejarah peraturan permainan basket
diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith.
Aturan
dasar tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Bola
dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua
tangan.
2.
Bola
dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan,
tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3.
Pemain
tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola
tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain
tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4.
Bola
harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh
lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5.
Pemain
tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul pemain lawan dengan
cara disengaja. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung
sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sangsi berupa diskualifikasi
pemain pelanggar hingga keranjang tim nya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila
pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka
pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang
pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
6.
Sebuah
kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju),
melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang
disebutkan pada point 5.
7.
Apabila
salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu
akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya
pelanggaran balik oleh lawan).
8.
Gol
terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau
mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain
lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai
sebuah gol.
9.
Apabila
bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan
dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan
pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasit yang akan melemparkannya ke dalam
lapangan. pemain yang melempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan
bola. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola
akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda
pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan
permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit
pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh
untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan
yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola
dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian
kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah
tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 babak
masing-masing 10 menit.
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol
terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.
BAB III
PENUTUP
Segala sesuatu tidak akan menjadi kenyataan sebelum kita
mengalami sendiri, demikian juga kreasi dan inovasi hanya akan menjadi Tulisan
tidak bermakna diatas kertas sebelum direalisasikan didunia nyata, marilah kita
bangun indonesia yang sehat dengan olahraga salah satunya dalam bidang olahraga
basket ini.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
uraian diatas bahwa olahraga basket baik itu telah melakukan fungsinya. Namun
demikian agar olahraga basket ini arif dan bijaksana, maka perlu ada
peningkatan sistem penyelenggaraan yaitu selain memberikan layanan dalam bentuk
ukm juga memberikan layanan dalam pertandingan. Hal ini merupakan bentuk
kepedulian Nasional untuk ikut menyehatkan kehidupan bangsa melalui olahraga
basket yang tepat, cepat, akurat dan relatif dapat dijangkau oleh kebutuhan
masyarakat dan diharapkan mampu menciptakan atlit basket professional khususnya
pada cabang olahraga basket yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia.
3.2 Saran
Supaya
pertumbuhan dan perkembangan olahraga basket berjalan dengan normal, maka
sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang masyarakat umum
(masyarakat/pelajar) dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai
olahraga supaya keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah. Supaya generasi
yang akan datang lebih optimal dalam bidang olahraga sehingga dalam era
globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal perkembangannya dalam berbagai
bidang terutama dalam bidang olahraga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar